ORGANISASI INFORMAL
Organisasi informal dapat di sebut sebagai suatu “bayangan” organisasi formal. Tanpa adanya organisasi formal, organisasi informal mungkin tidak ada. Meskipun organisasi informal merupakan refleksi organisasi formal, tetapi terdapat perbedaan ciri – ciri organisasi yang sanagat menonjol. Organisasi formal mempunyai struktur, tujuan serta pola hubungan kerja yang teratur melalui manajemen, organisasi informal berdiri di atas struktur yang tidak jelas, fleksibel dan sukar di definisikan. Keanggotaan dalam organisasi informal tidak di tentukan atau atas dasar kesepakatan dengan tujuan organisasi. Secara lebih khusus, Argyris mengemukakan empat bidang utama yang membedakan organisasi formal dan informal yaitu :
1. Hubungan – hubungan antar pribadi. Dalam organisasi formal hubungan – hubungan di antara orang – orang di tentukan, sedangkan dalam hubungan – hubungan informal sangat tergantung pada berbagai kebutuhan para anggotanya.
2. Kepemimpinan. Para pemimpin di tetapkan dan di tunjukkan dalam formal, serta muncul dan di pilih dalam informal.
3. Pengendalian keperilakuan. Organisasi – organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan melalui balas jasa dan hukuman. Di lain pihak, kelompok – kelompok informal mengendalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan.
4. Ketergantungan. Karena kemampuan pada organisasi formal berhubungan dengan balas jasa dan hukuman, para bawahan formal lebih tergantung daripada para anggota kelompok informal.
Organisasi informal merupakan hubungan, yang tidak resmi dan tidak di bawah suatu kekuasaan, antara pribadi – pribadi dan kelompok – kelompok yang tak dapat di tiadakan terjadinya oleh organisasi formal. Setiap organisasi formal akan mempunyai organisasi informal dengan keanggotaannya. Oleh sebab itu penjelasan di atas menjelaskan arti organisasi informal bagi pribadi – pribadi dan bagi organisasi formal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar